Jumat, 24 Juli 2015

5 Rahasia Meningkatkan Produksi Telur




Setiap usahawan pasti menginginkan keuntungan sebesar-besarnya, demikian pula dengan usaha peternakan ayam petelur. Besarnya Keuntungan usaha peternakan dipengaruhi oleh dua hal, yaitu harga jual telur dan performa produksi ayam. Harga telur banyak dipengaruhi oleh faktor luar/pasar sedangkan performa produksi banyak dipengaruhi oleh faktor dari dalam yaitu manajemen pemeliharaan.

Berkebaan dengan hal tersebut, tanpa mengesampingkan faktor lain, peternak harus focus pada upaya meningkatkan manajemen pemeliharaannya guna meningkatkan produksi telurnya agar mencapai standar produksi yang optimal. Berikut langkah manajemen yang diperlukan untuk meningkatkan produksi telur :


1. Mengatur Intensitas Pencahayaan Ayam

  • Adanya pencahayaan, baik berasal dari cahaya alami (sinar matahari) maupun buatan (lampu) akan menstimulasi hipotalamus yang kemudian diteruskan ke kelenjar-kelenjar tubuh, seperti hipofisa tiroid dan paratiroid untuk menghasilkan hormon. Kelenjar hipofisa akan mensekresikan follicle stimulating hormon (FSH) dan luteinizing hormon (LH). Hormon FSH berfungsi mematangkan folikel/sel telur pada indung telur (ovarium), sedangkan hormone LH berfungsi menggertak proses ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium ke oviduk/saluran telur). Kedua hormon inilah yang sangat berperan penting bagi pembentukan sebutir telur. Ayam petelur membutuhkan lama pencahayaan selama antara 13-16 jam.



     2. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Secara Terpadu
  • Ayam yang berproduksi tinggi pasti dalam keadaan sehat. Untuk itu segala upaya untuk meningkatkan produksi telur harus disertai dengan pemeliharaan kesehatan secara terpadu, sehingga ayam terhindar dari bakteri, virus atau mikroorganisme lain yang dapat mengganggu kesehatan ayam. Pemeliharaan kesehatan yang terpadu dapat menekan sumber penyakit di sekitar lingkungan kandang serta menumbuhkan tingkat kekebalan ayam.
  • Serangan penyakit masih dapat terjadi meskipun ayam dalam kondisi terbaik. Penurunan produksi telur seringkali merupakan salah satu gejala awal adanya serangan penyakit. Gejala lainnya dapar berupa lesu dan bulu kusam, mata berair, keluar ingus dari hidung, batuk, rontok bulu, pincang, sampai kematian. Jika peternak melihat seekor ayam sakir, lakukan isolasi atau pengafkiran dan amati keseluruhan populasi secara teliti. Jika curiga ada serangan penyakit, segera tangani atau juga belum bisa menangani sendiri segera hubungi dokter hewan setempat agar dapat membantu memerikasa sehingga diperoleh diagnose dan pengobatan yang akurat.

       

        3. Melakukan Replacemen Peremajaan
  • Umur yang semakin tua dapat berpengaruh pada produksi telur. Pengaruh ini sangat bervariasi di antara individu ayam. Ayam dapat berproduksi secara efesien selama dua siklus masa bertelur. Setelah dua tahun, produktivitas akan menurun. Secara umum, produksi telur paling baik selama tahun pertama, namun ayam telur yang berproduksi tinggi dapat berproduksi cukup baik selama 2-3 tahun. Kondisi ini berbeda pada setiap strain ayam. Ayam telur yang berproduksi tinggi akan bertelur selama sekitar 50-60 minggu tiap siklus masa bertelur. Dengan demikian, proses replacement (peremajaan) ayam harus diantisipasi sehingga begitu sudah turun produksinya dan sudah tidak ekonomis lagi ayam bisa diafkir dan diganti dengan ayam yang sudah disiapkan dengan baik.


         4. Menghindari dan Mengatasi Stress Ayam Secara Cepat dan Tepat
  • Selain menjadi pemicu ayam sakit, stress juga dapat menyebabkan turunnya produksi telur. Agar produksi telur tidak turun, berikan multivitamin kurang lebih selama 5 hari berturut-turut dan upaya untuk meningkatkan produksi harus dilakukan dengan mengatasi masalah yang menjadi sumber stress.



5.      Menambahkan nutrisi tambahan (probiotik) pada ayam.
  • Penggunaan probiotik merupakan upaya untuk meningkatkan produktivitas dan atau meningkatkan efesiensi penggunaan pakan sehingga meningkatkan keuntungan usaha. Probiotik merupakan mikroorganisme yang hidup dalam makanan suplemen yang memiliki efek menguntungkan dalam tubuh dengan meningkatkan keseimbanan mikro organism dalam saluran pencernaan.

  • Bakteri yang dibutuhkan oleh ayam petelur antara lain : Lactobacillus acidophilus, Lacrobacilus plantarum, Bacillus subtilis, Bifidobacterium loguum, biffidobacterium bifidum  serta Saccharomyces cereviceae.

Semua mikroba yang dibutuhkan oleh ayam petelur tersebut terdapat dalam “Gracimax” 



  • GRACIMAXmerupakan formula tambahan untuk ayam petelur yang berisi probiotik yang membantu mengoptimalkan produksi ayam petelur, yang terdiri dari microba pilihan mampu memecah serat kasar yang ada pada ransum, juga mampu memecah protein dan lemak.

  • Manfaat “GRACIMAX” antara lain :

-          Meningkatkan produksi telur.
-          Memperpanjang waktu produksi, sehingga waktu afkir bisa ditunda.
-          Memperkuat kerabang telur, telur dari ayam-ayam tua akan mengarah ke warna kemerahan kembali.
-          Menurunkan FCR.
-          Mengurangi bau busuk pada kotoran.
-          Mengurangi mortalitas.

Untuk lebih lengkapnya, kunjungi :




CP :
085736696026 (Wawan) atau
085707122262 (Bima)



Sumber : http://www.ternakpertama.com/2014/11/rahasia-meningkatkan-produksi-telur.html